"Kebenaran hanya milik Tuhan"
Ya begitulah kata mereka yang menyerah untuk belajar
Biasanya
karena tak ada lagi alasan yang bisa diutarakan karena sebenarnya
setuju dengan lawan diskusinya tapi malu hati untuk mengatakan "iya,
kamu benar" atau karena kerasnya hati menerima kebenaran.
Yang
parah, karena tak berdaya Tuhan dibawa-bawa, "kebenaran hanya milik
Tuhan" katanya. Hadeh! giliran yang gak enak, Tuhan dibawa-bawa. Woyyyy
pas lu menang diskusi Tuhan-mu kemana???? Koq tak pernah loe bawa?!
Dia
gak sadar, sebenarnya dengan berkata begitu dia sedang menyalahkan
Tuhan yang tidak membuatnya mampu mecerna kebenaran yang datang darinya
padahal kan dia yang tak mau belajar, salah satunya belajar menerima
kebenaran
Dia gak sadar, sebenarnya dia sedang Merendahkan Tuhan yang menciptakan akal tapi tak mampu mencerna kebenaran
Dia
gak sadar, sebenarnya sedang mengatakan "yang kamu katakan salah"
kepada lawan diskusinya karena "kebenaran hanya milik Tuhan" < ini
berarti selain Tuhan semua salah! Termasuk dia | berarti yang
dikatakannya pun salah, termasuk perkataannya "kebenaran hanya milik
Tuhan" adalah SALAH!
***
Cukup kita membahas tentang perkataannya, mari coba kita cerna apakah benar bahwa kebenaran hanya milik Tuhan?
Jawaban saya : YA, kebenaran hanya milik Tuhan
"Loh koq gitu? Berarti perkataan orang di atas bener dong?"
Ya,
perkataannya benar hanya tidak di waktu ya g tepat, kondisi yang tepat,
suasana yang tepat. Beda halnya ketika perkataan itu diucapkan oleh
seorang Motivator/Ustad atau pembicara apalah-apalah-apalah yang diakhir
waktunya mengucapkan "kebenaran hanya milik Tuhan, saya adalah seorang
pelajar yang sering berbuat salah, maka ambillah yang baik dari yang
saya katakan lalu terapkan dalam hidup dan ingatlah kesalahan saya agar
Anda tak salah seperti saya, semoga hidup Anda selalu dalam bimbingan
Nya" salam cueper!
<<< beda kan???
Sebenarnya,
Dia menurunkan akal sekaligus kemampuan untuk menerima kebenaran.
sebenarnya kebenaran telah diberikan kepada semua manusia, ada yang
menerima dan ada pula yang menolak.
Yang menerima adalah
manusia yang menggunakan akalnya untuk berpikir dan merenungi
tanda-tanda dari Nya. Setelah menerima dia tundukkan seluruh akalnya
kepada tanda-tanda (wahyu) yang ada pada kitab suci dan dia mencontohi
Guru yang telah melakukan dan menjelaskan dengan cara terbaik apa-apa
yang ada dalam kitab suci itu.
Yang menolak adalah mereka
yang berpikir dengan hatinya dan merasa lewat akalnya. Mereka memiliki
mata tapi tak digunakan untuk melihat, memiliki telinga tapi tak
mendengar, memiliki mulut tapi diam membisu dan memiliki hati tapi tak
hati-hati
Tipe yang manakah Anda
Semoga tipe pertama ya
Oh
ya, Islam itu keren banget, kita boleh bertanya tentang apapun, bahkan
kita diperintah untuk selalu berpikir/merenung tentang kebenaran <
ini sejalan dengan fitrah akal manusia
Dirman Hasan
0 komentar:
Posting Komentar